Thursday, January 5, 2012

Hikmah Dari Kisah, Jeruk Busuk Rasa Manis

Suatu hari, ketika saya sedang menjenguk salah satu saudara yang tengah dirawat di rumah sakit, terdengar suara makian keras dari pasien sebelah, “Bawa jeruk kok busuk, mau ngeracunin saya? biar saya cepat mati?”
Suara marah itu berasal dari lelaki tua yang kedatangan salah satu keluarganya dengan membawa jeruk. Boleh jadi benar, bahwa beberapa jeruk dalam jinjingan itu busuk atau masam. Meski tidak semua jeruk yang dibawanya itu busuk dan sangat kebetulan yang terambil pertama oleh si pasien yang busuk. Dan tanpa bertanya lagi, marahlah ia kepada si pembawa jeruk.

Nak, Ayah mencintaimu!

Kalau Anda seorang ayah pasti sering mendengar kalimat-kalimat berikut ini: “Ayah, aku sudah mandi.” Aku sudah sudah belajar lho, Pa.” Apa aku boleh ikut abi pergi ?” Kalau bapak pulang, bawakan aku es krim ya ?” Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah respon kita saat itu ? Apakah tanggapan kita seindah binar mata mereka ? Apakah sikap kita semanis senyum mereka ? Apakah jawaban kita sebesar harapan mereka ?
Sebagai seorang ayah sungguh kita harus menyadari betapa anak-anak kita itu memerlukan senyum gagah kita. Mereka juga membutuhkan belaian sayang kita. Buah cinta kita itu selalu merindu dekapan mesra kita. Buah hati kita itu selalu menanti kecupan sayang kita di kening mereka. Yakinlah Anda bahwa tutur kata manis kita amat berarti bagi hatinya. Oleh-oleh yang kita hadiahkan begitu bermakna bagi jiwa mereka. Ketika kita mengajak mereka bepergian rasa bangga memenuhi ruang-ruang kalbunya.

Surat Al Anbiya’ Menjawab Permasalahan Suami Istri

1. Pertanyaan : “Mengapa jika ia marah, lantas memukul diriku ?”
Jawaban Al Anbiya ayat 3 :
” Hati Mereka Dalam Keadaan Lalai ”
( Biasanya orang yang marah dan emosional dengan pelampiasan secara fisik,
maka hatinya dalam keadaan lalai mengingat Allah )
2. Pertanyaan : ” Mengapa istriku/suamiku marah-marah terus kepada-ku, tanpa permasalahan yang mendasar/masalah yang sepele?”
Jawaban Al Anbiya ayat 20 :

Benar belum tentu baik Dan Baik belum tentu benar

( diceritakan dengan narasi yang cukup panjang ).
Ada seseorang yang bernama B ( sebut aja namanya B ), seorang yang pernah menjadi Kasie Quality Control sebuah perusahaan yang bergerak di Offset dan Packaging, untuk mencetak pembungkus Dancow, Milo, SGM, Nescafe, Kuku Bima, dll… Kemudian Dia pun pernah bekerja menjadi orang Kepercayaan tangan kanan / Pimpinan di sebuah perusahaan / pabrik percetakan ternama.

Hikmah Dari Kisah Anjing Kecil

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya.
Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu
memanggilnya. Kata kuda itu : “Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat
kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang
lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang
sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.

Ummu Rumman: Istri dari Ash-Shiddiq dan Ibunda dari Ash-Shiddiqah

Beliau adalah putri dari Amir bin Uwaimar bin Abdi Syams bin Itab bin Adzinah bin Subai’ bin Dahman bin Haris bin Ghanam bin Malik bin Kinanah. Tentang nama asli beliau, ada perbedaan pendapat; ada yang mengatakan Zainab, ada pula yang mengatakan Da’ad.
Ummu Rumman tumbuh di Jazirah Arab, di satu daerah yang disebut “As-Sarah”. Beliau adalah seorang wantia yang cantik, memiliki adab, dan fasih lidahnya. Pada mulanya, beliau dinikahi oleh seorang pemuda yang terpandang pada kaumnya, yang bernama Al-Haris bin Sakhirah Al-Azdi, kemudian melahirkan seorang anak yang bernama Thufail.

Tertawa Dan Menangis Bersama Umar

Suatu ketika Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam berkumpul dengan para Sahabatnya, Beliau berkata pada Umar,
“coba ceritakan kepadaku yang membuat aku tertawa dan membuat aku menangis”.
Kemudian Sahabat Umar pun bercerita. ” Dahulu sebelum aku mengenal Islam ,aku membuat patung berhala dari manisan. Lalu aku pun menyembah patung manisan itu.